Kamis, 03 Juni 2010

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

Arti PLTMH :
PLTMH merupakan singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, yaitu alat yang menghasilkan listrik dengan menggunakan sumber tenaga air.
Mikro menunjukkan ukuran kapasitas pembengkit, yaitu antara 5 kW sampai 100 kW.
Potensi tenaga air tersebar hampir di seluruh Indonesia dan diperkirakan mencapai 75.000 MW, sementara pemanfaatanya baru sekitar 2,5 persen dari potensi yang ada. Turbin air sebagai alat pengubah energi potensial air menjadi energi torsi / putar yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak generator, pompa dan peralatan lain. Untuk daerah / lokasi yang mempunyai sumber energi air sangatlah menguntungkan apabila memanfaatkan teknologi turbin air.
Keunggulan :
Beberapa kelebihan dari PLTMH antara lain :
1. Potensi energi air yang melimpah;
2. Teknologi yang handal dan kokoh sehingga mampu beroperasi lebih dari 15 tahun;
3. Teknologi PLTMH merupakan teknologi ramah lingkungan dan terbarukan;
4. Effisiensi tinggi (70-85 persen).

Cara Kerja
Cara kerja PLTMH secara sederhana adalah :
” Air dalam jumlah tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu menggerakkan kincir yang ada pada Turbin PLTMH, kemudian putaran Turbin tersebut digunakan untuk menggerakkan Generator (dinamo penghasil listrik)”.
Listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui kabel ke rumah-rumah.
Cara kerja PLTMH hampir sama dengan cara kerja dinamo lampu sepeda. Putaran roda memutar dinamo dan dinamo menghasilkan listrik untuk menyalakan lampu sepeda.
Jadi PLTMH mengubah tenaga gerak yang berasal dari air menjadi listrik.
Tentu saja harus menggunakan peralatan yang tepat dan tidak seadanya karena Listrik berbahaya.Bagian-bagian PLTMH
PLTMH mempunyai beberapa bagian penting yang mendukung kemampuan kerajanya.
Peralatan penting yang ada antara lain :
- Saluran Pengambilan (Intake) dan Bendung/weir.
Biasanya berada dibibir sungai kearah hulu sungai. Pada pintu air air biasanya terdapat
perangkap sampah.
- Saluran Pembawa/ headrace.
Membawa air dari saluran Pemasukan (Intake) ke`arah Bak Pengendap.
- Bak Pengendap/ Bak Penenang (Forebay).
Mengendapkan tanah yang terbawa dalam air sehingga tidak masuk ke pipa pesat
Bak pengendap sama dengan Bak penenang pada PLTMH kecil.
- Pipa pesat (Penstock).
Adalah pipa yang membawa air jatuh kearah mesin Turbin.
Di samping itu, pipa pesat juga mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi
Di dalam gerakan air tidak terbuang.
Air di dalam pipa pesat tidak boleh bocor karena mengakibatkan hilangnya tekanan air.
- Rumah Pembangkit/ Power House.
Adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan elektrik PLTMH. Peralatan
Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah Pembangkit, demikian pula
peralatan elektrik seperti kontroler.
- Mesin PLTMH atau Turbin.
Berada dalam rumah pembangkit. Mesin ini mengubah tenaga air menjadi Mekanik
(tenaga putar/gerak). Turbin termasuk alat mekanik.
- Turbin dengan bantuan sabuk pemutar memutar Generator (dinamo besar penghasil
listrik) untuk mengubah tenaga putar/ gerak menjadi listrik. Generator termasuk alat
mekanik.
- Panel atau Peralatan Pengontrol Listrik.
Biasanya berbentuk kotak yang ditempel di dinding. Berisi peralatan elektronik untuk
mengatur listrik yang dihasilkan Generator. Panel termasuk alat elektrik.
- Jaringan Kabel Listrik.
Biasanya kabel yang menyalurkan listrik dari rumah pembangkit ke pelanggan.
Keterbatasan PLTMH.
Dengan peralatan- peralatan yang disebut diatas, pengoperasian PLTMH dapat dilakukan. Namun PLTMH tetap memiliki keterbatasan yang al. di sebabkan oleh :
- A i r.
Besarnya listrik yang dihasilkan PLTMH tergantung pd tinggi jatuh air dan jumlah air.
Pada musim kemarau kemampuan PLTMH akan menurun karena jumlah air biasanya
Berkurang.
- Ukuran Generator.
Ukuran Generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya karena semuanya
tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air sehingga ukuran generator bukan
penentu utama kapasitas PLTMH.
- Jumlah Pelanggan.Jika pelanggan melebihi kemampuan PLTMH, maka kualitas listrik akan menurun. Jika
pelanggan sudah berlebih, maka penggunaan listrik harus diatur. Aturan umum adalah 1
pelanggan paling sedikit mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu neon/ 3 buah
lampu bohlam 10-15 Watt).
- Jarak.
Semakin dekat jarak Pelanggan ke Pembangkit, maka kualitas listrik juga lebih baik.
Semakin jauh jarak pelanggan, maka listrik yang hilang juga semakin banyak. Jarak
pelanggan terjauh yang dianjurkan adalah antara 1-2 km. dari PLTMH.
Pelaksanaan Elektrikalmekanikal

1. Pemilihan Turbin
Turbin air berperan untuk mengubah energi air (energi potensial, tekanan dan energi kinetik) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros. Putaran poros turbin ini akan diubah oleh generator menjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerjanya , turbin air dibagi menjadi dua kelompok:
v Turbin impuls (cross-flow, pelton & turgo)
untuk jenis ini, tekanan pada setiap sisi sudu geraknya lrunnernya - bagian turbin yang berputar - sama.
v Turbin reaksi ( francis, kaplanlpropeller)
Daerah aplikasi berbagai jenis turbin air relatif spesifik. Pada beberapa daerah operasi memungkinkan digunakan beberapa jenis turbin. Pemilihan jenis turbin pada daerah operasi yang overlaping ini memerlukan perhitungan yang lebih mendalam. Pada dasarnya daerah kerja operasi turbin menurut Keller2 dikelompokkan menjadi:
Low head powerplant: dengan tinggi jatuhan air (head) :S 10 M3
Medium head power plant:: dengan tinggi jatuhan antara low head dan high-head High head power plant: dengan tinggi jatuhan air yang memenuhi persamaan
H ≥ 100 (Q)0-113
dimana, H =head, m Q = desain debit, m 31s
Secara umum hasil survey lapangan mendapatkan potensi pengembangan PLTMH dengan tinggi jatuhan (head) 6 - 60 m, yang dapat dikattegoirikan pada head rendah dan medium.




Tabel Daerah Operasi Turbin
Jenis Turbin Variasi Head, m
Kaplan dan Propeller 2 < H < 20
Francis 10 < H < 350
Peiton 50 < H < 1000
Crossfiow 6 < H < 100
Turgo 50 < H < 250
2. Kriteria Pemilihan Jenis Turbin
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem operasi turbin, yaitu :
v Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untuk operasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin, sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.
v Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia.
v Kecepatan (putaran) turbin ang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai contoh untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head rendah, sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara turbin pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan menyebabkan sistem tidak beroperasi.
Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik, Ns", yang didefinisikan dengan formula:
Ns = N x P0.51W .21
dimana :
N = kecepatan putaran turbin, rpm
P = maksimum turbin output, kW
H = head efektif , m
Output turbin dihitung dengan formula:
P=9.81 xQxHx qt (2)
dimana
Q = debit air, m 3 ldetik
H = efektif head, m
ilt = efisiensi turbin
= 0.8 - 0.85 untuk turbin pelton
= 0.8 - 0.9 untuk turbin francis
= 0.7 - 0.8 untuk turbin crossfiow
= 0.8 - 0.9 untuk turbin propellerlkaplan
Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu berdasarkan data eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air adalah sebagai berikut:
Turbin pelton 12≤Ns≤25
TurbinFrancis 60≤;Ns≤300
Turbin Crossflow 40≤Ns≤200
Turbin Propeller 250≤Ns≤ 1000
Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan pemilihan jenis turbin akan menjadi lebih mudah. Beberapa formula yang dikembangkan dari data eksperimental berbagai jenis turbin dapat digunakan untuk melakukan estimasi perhitungan kecepatan spesifik turbin, yaitu :
Turbin pelton (1 jet) Ns = 85.49/H0.243 (Siervo & Lugaresi, 1978)
Turbin Francis Ns = 3763/H0.854 (Schweiger & Gregory, 1989)
Turbin Kaplan Ns = 2283/H0.486 (Schweiger & Gregory, 1989)
Turbin Crossfiow Ns = 513.25/H0.505 (Kpordze & Wamick, 1983)
Turbin Propeller Ns = 2702/H0.5 (USBR, 1976)
Dengan mengetahui besaran kecepatan spesifik maka dimensi dasar turbin dapat diestimasi (diperkirakan).
Pada perencanaan PLTMH ini, pilihan turbin yang cocok untuk lokasi yang tersedia adalah :
1. Turbin propeller tipe open flume untuk head rendah s.d 6 m
2. Turbin crossflow 1 banki-mithell untuk head 6 m < H < 60 m.
Pemilihan jenis turbin tersebut berdasarkan ketersediaian teknologi secara lokal dan biaya pembuatan/pabrikasi yang lebih murah dibandingkan tipe lainnya seperti pelton dan francis. Jenis turbin crosstlow yang dipergunakan pada perencanaart ini adalah crossfiow T-14 dengan diameter runner 0.3 m. Turbin tipe ini memiliki efisiensi maksimum yang baik sebesar 0.74 dengan efisiensi pada debit 40% masih cukup tinggi di atas 0.6. Sementara untuk penggunaan turbin propeller open flume pabrikasi lokal ditetapkan efisiensi turbin sebesar 0.75.
Penggunaan kedua jenis turbin tersebut untuk pembangkit tenaga air skala mikro (PLTMH), khususnya crossfIlow T-14 telah terbukti handai di lapangan dibandingkan jenis crossfiow lainnya yang dikembangkan oleh berbagai pihak (lembaga penelitian, pabrikan, import).
Putaran turbin baik propeller open flume head rendah dan turbin crossflow memiliki kecepatan yang rendah.

Jenis Turbin Putaran Nominal, N (rpm) Runaway speed
Semi Kaplan, single regulated 75-100 2-2.4
Kaplan, double regulated 75-150 2.8-3.2
Small-medium Kaplan 250-700 2.8-3.2
Francis (medium & high head) 500-1500 1.8-2.2
Francis (low head) 250-500 1.8-2.2
Pelton 500-1500 1.8-2
Crossflow 100-1000 1.8-2
Turgo 600-1000 2

2. Pemilihan Generator dan Sistem Kontrol
Generator adalah suatu peralatan yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Jenis generator yang digunakan pada perencanaan PLTMH ini adalah :
v Generator sinkron, sistem eksitasi tanpa sikat (brushless exitation) dengan penggunaan dua tumpuan bantalan (two bearing).
v Induction Motor sebagai Generator (IMAG) sumbu vertikal, pada perencanaan turbin propeller open flume

Spesifikasi generator adalah putaran 1500 rpm, 50 Hz, 3 phasa dengan keluaran tegangan 220 V/380 V. Efisiensi generator secara umum adalah
v Aplikasi < 10 KVA efisiensi 0.7 - 0.8
v Aplikasi 10 - 20 KVA efisiensi 0.8 - 0.85
v Aplikasi 20 - 50 KVA efisiensi 0.85
v Aplikasi 50 - 100 KVA efisiensi 0.85 - 0.9
v Aplikasi >. - 100 KVA efisiensi 0.9 - 0.95
Sistem kontrol yang digunakan pada perencanaan PLTMH ini menggunakan pengaturan beban sehingga jumlah output daya generator selalu sama dengan beban. Apabila terjadi penurunan beban di konsumen, maka beban tersebut akan dialihkan ke sistem pemanas udara (air heater) yang dikenal sebagai ballast load/dumy load.
Sistem pengaturan beban yang digunakan pada perencanaan ini adalah
v Electronic Load Controller (ELC) untuk penggunaan generator sinkron
v Induction Generator Controller (IGC) untuk penggunaan IMA
Sistem kontrol tersebut telah dapat dipabrikasi secara lokal, dan terbukti handal pada penggunaan di banyak PLTMH. Sistem kontrol ini terintegrasi pada panel kontrol (switch gear).
Fasillitas operasi panel kontrol minimum terdiri dari
v Kontrol start/stop, baik otomatis, semi otomatis, maupun manual
v Stop/berhenti secara otomatis
v Trip stop (berhenti pada keadaan gangguan: over-under voltage, over-under frekuensi.
v Emergency shut down, bila terjadi gangguan listrik (misal arus lebih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar